Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Sajak dari Lembaran Bernyawa

Karya : Naila Yumna Salsabila Kau tersesat di loronglorong imaji Terpenjara dalam ilusi Kemana lagi kau harus pergi? Sejauh kaki berlari Hanya fatamorgana kau temui Waktu enggan merangkak Kau masih jua Mencari kepingkeping terserak Menyusuri jejak Cermincermin nan retak Kau menangis Membisu di gulita malam-malam sendu Mengabadikan sunyi yang terlukis Tak berani mengadu Ya, ini tentangmu Si gadis tanpa mimpi Yang tak mengerti arti harapan Karena semua hanya angan Yang tlah menjadi debu Di ujung titian kalbu Serupa karang Mungkin itu yang bisa mendeskripsikan Terhempas ombak besar Terkikis waktu, Dihinggap camar Ah! Haruskah iri dengan angin? Yang berembus tanpa beban Meski slalu menyaksikan Manusiamanusia penuh dosa yang hanya tahu kemaksiatan Kau tak berani menangis di hampar sajadah Mengadu Siapa kamu? Hanya si pendosa Yang hanya bisa menoda Kau torehkan luka di atas lembar tak bernyawa Yang tak mengerti arti sunyi

Sang Perampas

Karya : Naila Yumna Salsabila Wahai, Kalian, Tak bosankah dengan ejekan, hinaan Yang terlontar Merampas mimpi Membelenggu imaji . Wahai, Jujur aku bosan Tak bisa kau hentikan? Tuk membuat diri ini terperosok dalam lubang Keputusasaan . Untuk apa? Apa arti dari semua? . Wahai...kalian! Si pencuri harapan Torehkan tinta di lembaranlembaran ketidakpuasan . Apa? Kenapa? Seiring tandatanya yang belum terjawab Kau terbahak . “Karena kau beda” . Hanya itu jawabanmu? Ah ya, mungkin hanya itu . Siapa aku? Hanya seorang manusia Mengharap sesuatu nan fana . Seperti kalian semua, aku sama . Yang menjadi pembeda Aku ... Masih punya ... nurani. . Jonggol, 21 Mei 2017

Sumpah Pemuda-Sajak Untuk Para Pejuang Zaman Sekarang-

Wahai Pemuda Indonsia yang terbuai zaman Yang kini hidup dalam kemalasan Sibuk berhura-hura tak kenal perjuangan Para pemuda dahulu dalam penjajahan Wahai kalian para pemuda Tidakkah kau malu dengan mereka Yang tetap memperjuangkan Indonesia Di tengah senapan yang mengintainya Mereka... Berjuang mati-matian Menyerang, membela kebenaran Walau dada bersimbah darah, nyawa pun jadi taruhan Para pejuang tetap menjadi pahlawan Maju, maju dan terus maju Berbekal semangat memburu Walau senjata tak sehebat senapan dan peluru Tetap bertahan hingga darah penghabisan Tak kenal menyerah Meski sang mentari menguji langkah Meski lelah, perih, dan seringkali merintih Tak peduli demi mengibarkan kembali sang merah putih Hanya satu impian Yang menjadi harapan dan selalu dipanjatkan Mewujudkan kemerdekaan Dan menyejahterakan tanah air tersayang Hanya satu jua yang mereka pinta Usai berhasil merobek bendera Belanda Dan mengibarkan kembali sang merah putih te

Apa Arti Kata Cinta yang Sebenarnya?

Ini semua tentang cinta. Dari dan untuk dunia.  Dari lebah-lebah dan cawan madu yang bermekaran. Dari desiran ilalang di lembah penuh kunang-kunang, Dari dahan pepohonan yang melambai di bukit menjulang, Dari embun dan kabut dipeluk gigil fajar. Dari sapuan lembut awan di kanvas biru muda Serta semburat jingga menghias cakrawala.  Dan rinai hujan mencuci wajah dunia. Desahan angin yang berbisik di cabang-cabang cemara Debur ombak menghantam karang Dari bahasa alam yang tak semua orang memahaminya. Cinta, Tak harus diungkap oleh kata-kata Tak melulu soal rindu, memiliki, dan jatuh cinta. Ya, ini semua tentang cinta. Dari persahabatan Dari orang-orang sekitar Dari dunia. Ada begitu banyak cinta yang tak kau ketahui Hanya perlu membuka mata dan merasakannya. Jonggol, 18 Maret 2017

Hujan dan tentang Sang Ratu Angin

Sepanjang hari kemarin, rinai hujan menyapa. Turun membasahi ladang padi yang menguning, jalan setapak, dan padang rumput. Menguarkan aroma khasnya; bau ilalang, air, berbaur jerami. Aroma yang paling kusuka, yang langsung memasuki rongga hidung begitu jendela terbuka. Ladang basah, dan kala itu orkestra para kodok terdengar dari Padang Senandung Katak. Kurasa, itu musik yang paling indah yang tercipta di alam. Dari pagi hingga sore, sang surya mengubur diri dalam awan-awan  kelabu yang tergulung di langit. Memunculkan diri hanya sebentar, usai itu lenyap dari pandangan. Sang Ratu Angin melesat cepat melintasi pepohonan. Terbang di antara ranting cemara, dan menghilang bersama kabut. Kau takkan bisa menemukannya kembali, sampai dedaunan saling bergemerisik tanda ia akan datang. Kau tahu, sebenarnya, sosok anggun itu ada di mana-mana. Bahkan kau tak tahu Ratu Angin telah berada di hadapan, ketika bertanya-tanya dimana gerangan. Ah, aku selalu

Unforgettable in AKSIOMA (1)

Aku masih menunggu di ruang lomba. Sendirian. Hanya bersama selembar kertas berisi rentetan kata-kata dalam Bahasa Inggris. Ya, naskah pidato! Banyak pengalaman yang kudapatkan di ' lomba penting ' keduaku. *ceilah :p*. Kali ini, aku menuju penyeleksian tingkat kabupaten. Merasa jadi seseorang yang dipercaya oleh sekolah, rasanya? Campur aduk! Antara bangga, gugup, dan... takut... Kami--rombongan sekolahku--berangkat ke tempat pelaksanaan lomba. Hari itu, aku merasa saaaangat gugup. Aku berusaha melenyapkan rasa takut yang menjalar. Berulangkali membaca naskah pidato, aku bertanya kepada salah satu teman yang juga diikutkan lomba, namun berbeda cabang. "Kamu degdeg-an nggak?" Tapi temanku itu menggeleng. "Biasa aja!" ucapnya. Dalam hati, aku berterimakasih karena pidato Bahasa Inggris lebih mudah ketimbang Fisika. Sesampainya di gedung sekolah tempat pelaksanaan acara Aksioma 2017, setelah mendaftar ulang, aku dan guru pendamping segera ke ru