Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Puisi : Tanah Air kami, Harga Diri Kami

Tanah Air kami, Harga Diri Kami Karya : N. Yumna S. Dari negeri seberang mereka datang Menembus Tanjung Harapan Dengan kapalkapal besar 72 tahun silam Dengan rombongan mereka datang Namun niat berdagang terabaikan Hati mereka mulai penuh keserakahan Mereka curang! Hati mereka iblis Menguasai tanah orang hingga habis. Siapa yang tinggal diam? Siapa yang berpangku tangan? Ini tanah kami. Kehormatan kami Dengan gejolak kemarahan, kami menyerang Tak peduli lawan membawa senapan Hanya bambu runcing yang jadi saksi Dan keriskeris di dada kami Ini harga diri. Meskipun harus mati Dan peluru menembus detak nadi Kami tak peduli Hingga darah penghabisan, Tetap maju di barisan terdepan Menyeru kemerdekaan Menuntut kebebasan Ini harga diri Sekalipun nyawa di ujung tombak Atau dada kena tembak Kami tak peduli Hanya teriakanteriakan lantang Merobek cakrawala Allahuakbar! Merdeka! Sekalipun nyawa jadi taruhan

Membalas Insiden Merah Putih Terbalik : Untukmu Wahai Tetangga

Untukmu Wahai Tetangga, Karya : N. Yumna S. Bendera negara kami, bukanlah mainan... Melainkan kehormatan Yang butuh beribu nyawa tergadaikan Pertumpahan darah.. Lelah yang terabaikan ;hanya untuk berkibar Dan sekarang, Seenaknya kau hina bendera kami atas nama ketidaksengajaan? Kami Indonesia, bukan Polandia. Butuh perjuangan untuk merdeka Kami merah putih, bukan putih merah Yang kami perjuangkan dengan susah payah Tahukah kau Tuan, Bendera negara kami, adalah perjuangan Sekalipun nyawa terpisah dari raga, kami rela Meski harus menggadaikan nyawa Kami tak peduli, Karena ini harga diri Dan kini, Seenaknya kau ludahi bendera kami atas nama KETIDAKSENGAJAAN? Tunggulah Tuan... Waktu akan terus berjalan Dan lihatlah... sejarah yang akan balas dendam. Jonggol, 22 Agustus 2017