Oleh : Naila Yumna Salsabila. Aku iri denganmu Kala kau terbangun oleh suara merdu Ibumu, Disuguhi sepiring roti dan susu Langkah kaki menuju tempat menimba ilmu. Sedangkan kami? Kemana Ibu? Dimana ayahku? Dan pagi yang seharusnya dipenuhi canda tawa adik-adikku? Fajar kami disambut suara rudal dan peluru. Raung sirine menjemput tangis anak-anak mencari ibu. Desing senjata memecah tangis pilu Bahkan sang mentari takut tersenyum padaku. Duhai, sungguh aku iri Dengan tempat mengadu yang tak kau syukuri Menyambutmu sepulang sekolah dalam kehangatan canda tawa nanti ramah Mamun menapa mereka menyakiti ibu? Menembak ayahku? Kenapa mereka terjunkan rudal untuk mengambil teman-temanku? Merampas tanahku, Tempat ibadahku. Kemanakah keadilan itu? Apakah hanya karena kami anak-anak Palestina? Apakah karena kami menganut agama yang berbeda? ` Siangmu ceria, bermain bersuka ria Sedangkan kami, adakah kesempatan bagi kami, untuk tak menangis barang sebentar saja? ...