Aku menatap lamat-lamat seorang gadis di balik cermin. Binar mata yang telah lama pudar itu kini kembali memandangku balik. Siapa gadis itu? Mereka mengenalnya sebagai seorang gadis yang tertutup. Seorang gadis yang tak pandai dalam berkata atau hanya sekedar mengekspresikan keinginannya. Ia abstrak dan sulit ditebak. Bahkan diri sendiri pun tak mengerti jalan pikirannya. Tak banyak orang yang memahami. Atau mungkin memang takkan ada yang bisa memahaminya? Ia adalah gadis yang banyak menyembunyikan luka, berjuang menyembuhkan seorang diri saja. Seorang gadis dengan banyak ketakutan, overthinking, ketidakpastian yang selalu terngiang di kepalanya. Banyak orang yang salah paham dengannya dan bahkan di beberapa waktu ia sulit untuk menjelaskan semuanya. Pemikirannya luas namun ru-mit. Apakah memang ada orang yang mampu memahaminya? Serang, 18 September 2024
Aku menatap lamat-lamat seorang gadis di balik cermin. Binar mata yang telah lama pudar itu kini kembali memandangku balik. Siapa gadis itu? Mereka mengenalnya sebagai seorang gadis yang tertutup. Seorang gadis yang tak pandai dalam berkata atau hanya sekedar mengekspresikan keinginannya. Ia abstrak dan sulit ditebak. Bahkan diri sendiri pun tak mengerti jalan pikirannya. Tak banyak orang yang memahami. Atau mungkin memang takkan ada yang bisa memahaminya? Ia adalah gadis yang banyak menyembunyikan luka, berjuang menyembuhkan seorang diri saja. Seorang gadis dengan banyak ketakutan, overthinking, ketidakpastian yang selalu terngiang di kepalanya. Banyak orang yang salah paham dengannya dan bahkan di beberapa waktu ia sulit untuk menjelaskan semuanya. Pemikirannya luas namun ru-mit. apakah memang ada orang yang mampu memahaminya? Serang, 18 September 2024