Skip to main content

Posts

Karena Allah tahu Kapan Kamu Bahagia

Orang bilang, definisi BAHAGIA itu ketika kita punya harta. Orang bilang, definisi BAHAGIA itu  ketika kita memliki segalanya. Tapi buktinya? Adolf Merckle, pernah menjadi orang terkaya di Jerman, bunuh diri dengan menabrakkan badannya ke kereta api. Banyak pula orang yang bilang, bahagia itu ketika kita punya jabatan yang tinggi. Jika benar begitu, mengapa mantan presiden Brazil Getulio Vargas bunuh diri dengan menembak jantungnya sendiri?  Atau apakah bahagia itu karena rupa fisik dan ketenaran? Jika iya, mengapa artis cantik fenomenal asal Amerika, Marilyn Monroe meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis? Kenapa Jonghyun Shinee memutuskan bunuh diri dengan menghirup gas karbon monoksida yang dikeluarkan dari pembakaran briket batu bara? Dan pada akhirnya definisi bahagia itu  SEDERHANA yakni ketika kita taat dan bersyukur padaNya. Contohnya A mendapatkan rezeki. A bahagia, dan ingin berbagi kebahagiaan itu pada orang lain. Ia menginfakkan sebagian rezeki itu pada orang lain,

Karena Hidup tak Selalu tentang Bahagia

Wahai ukhti fillah... Mungkin pernah ada suatu masa, kau merasa hilang,  terasingkan, dan tak dibutuhkan. Dikelilingi banyak orang, namun kau merasa sendirian? Hilang arah, dan tak tahu tujuan. Atau mungkin, kau membiarkan kakimu melangkah, tanpa  tahu rutenya, tanpa tahu kemana akhir dari perjalanan? Atau sesekali, kau menyalahi dan mengutuk diri? yang tak pernah bisa berubah lebih baik lagi? Ukhti fillah, pada dasarnya, kita harus menyadari bahwa hidup itu bagaikan KOMIDI PUTAR. Dimana letak keseruannya apabila tidak berputar? Bagaimana bisa berjalan jika kita egois, hanya ingin selalu berada di puncak? Begitu pula dalam hidup. Harus berputar untuk berjalan. Tak selalu berada di atas, karena terkadang kita harus mengalah untuk memberikan kesempatan orang lain, menuju puncaknya.  ''...Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)'' (Ali Imran :140) Dan pada akhirnya, kita harus MEMANDANG DUNIA dari SUDUT PANDA

Puisi : Tanah Air kami, Harga Diri Kami

Tanah Air kami, Harga Diri Kami Karya : N. Yumna S. Dari negeri seberang mereka datang Menembus Tanjung Harapan Dengan kapalkapal besar 72 tahun silam Dengan rombongan mereka datang Namun niat berdagang terabaikan Hati mereka mulai penuh keserakahan Mereka curang! Hati mereka iblis Menguasai tanah orang hingga habis. Siapa yang tinggal diam? Siapa yang berpangku tangan? Ini tanah kami. Kehormatan kami Dengan gejolak kemarahan, kami menyerang Tak peduli lawan membawa senapan Hanya bambu runcing yang jadi saksi Dan keriskeris di dada kami Ini harga diri. Meskipun harus mati Dan peluru menembus detak nadi Kami tak peduli Hingga darah penghabisan, Tetap maju di barisan terdepan Menyeru kemerdekaan Menuntut kebebasan Ini harga diri Sekalipun nyawa di ujung tombak Atau dada kena tembak Kami tak peduli Hanya teriakanteriakan lantang Merobek cakrawala Allahuakbar! Merdeka! Sekalipun nyawa jadi taruhan

Membalas Insiden Merah Putih Terbalik : Untukmu Wahai Tetangga

Untukmu Wahai Tetangga, Karya : N. Yumna S. Bendera negara kami, bukanlah mainan... Melainkan kehormatan Yang butuh beribu nyawa tergadaikan Pertumpahan darah.. Lelah yang terabaikan ;hanya untuk berkibar Dan sekarang, Seenaknya kau hina bendera kami atas nama ketidaksengajaan? Kami Indonesia, bukan Polandia. Butuh perjuangan untuk merdeka Kami merah putih, bukan putih merah Yang kami perjuangkan dengan susah payah Tahukah kau Tuan, Bendera negara kami, adalah perjuangan Sekalipun nyawa terpisah dari raga, kami rela Meski harus menggadaikan nyawa Kami tak peduli, Karena ini harga diri Dan kini, Seenaknya kau ludahi bendera kami atas nama KETIDAKSENGAJAAN? Tunggulah Tuan... Waktu akan terus berjalan Dan lihatlah... sejarah yang akan balas dendam. Jonggol, 22 Agustus 2017

Ini Tanah kami!

A'thouna thufuli! Berikan kami kedamaian! Berikan kami hak untuk bermain! dan tempat untuk belajar! Kenapa kau merampas tanah kami? Merebut kehormatan kami? Menginjak harga diri kami sebagai muslim? Ini tanah kami! Tak malukah kau wahai penjajah laknatullah?! Kenapa kau bantai Ibu Bapak kami? teman-teman kami? Merobek bendera kami? Mengambil Al-Aqsa kami?! Matilah kau Israel Laknatullah! Biar batu-batu dan ketapel yang menjadi saksi kekejaman kau, Seorang anak-anak memegang batu kecil, dengan pria bersenjata di atas tank. Siapakah yang lemah dan yang kuat sekarang? Kau, atau kami? #SavePalestine #SaveAlAqsa #SaveChildern Palestine will be free.

Historical : Sejarah dari Sebuah Rumah Tua di Atas Bukit

Ibuku di depan rumahnya dulu Aku bisa melihat Mbah Putri berjongkok di depan tungku. Di belakangnya beberapa gadis kecil dan dua orang anak lelaki berkumpul untuk menunggu masakan matang sembari berdiang menghangatkan badan, sedang di luar, bukit-bukit berkabut menggigil dipeluk udara senja. Dan seorang gadis kecil berambut seperti anak laki-laki tengah berlarian menutup semua jendela di rumah besar berdinding anyaman bambu di atas bukit itu. Sembari memandang sang surya yang turun ke peraduannya. Terkadang, ia bertanya-tanya, sedang apa bola api itu bersembunyi di bebukitan? Apakah dia sedang bermain petak umpat dengan sang bulan? Setelahnya, ia akan berlari kembali ke dapur berlantai tanah untuk bergabung bersama saudara-saudaranya. Ya, itu tugasnya sebelum malam turun di langit petang. Menutup seluruh jendela yang jumlahnya sangat banyak. Juga, aku bisa melihat Mbah Kakung sedang menggiring ayam-ayamnya memasuki kandang di samping pekarangan. Atau seorang ana

Mbah Kakung dan KKPK Rahasia Aisyah

Membaca tidak memandang umur Mbah Kakung dan buku karyaku, KKPK Rahasia Aisyah. Ternyata Mbah suka banget baca buku. Buktinya buku-buku dongeng yang dibawain Ibu buat adikku Aziz Azzam malah habis dilahap Mbah. Herannya dan yang aku takjub dari Mbah itu masih bisa baca dengan jelas tanpa harus memakai kacamata, padahal umurnya sudah 81 tahun. Wihh hebat kan? Dan rencananya nanti aku dan ibu akan mengirimkan buku-buku buat Mbah. <3 Semoga nanti bisa baca buku karya Yumna selanjutnya ya... Aamiin yaa Allah... ^_^