Skip to main content

Secarik Surat dari Anak-anak Palestina

 


Oleh : Naila Yumna Salsabila. 


Aku iri denganmu

Kala kau terbangun oleh suara merdu Ibumu,

Disuguhi sepiring roti dan susu

Langkah kaki menuju tempat menimba ilmu.


Sedangkan kami?

Kemana Ibu?

Dimana ayahku? 

Dan pagi yang seharusnya dipenuhi canda tawa adik-adikku?


Fajar kami disambut suara rudal dan peluru.

Raung sirine menjemput tangis anak-anak mencari ibu.

Desing senjata memecah tangis pilu

Bahkan sang mentari  takut tersenyum padaku.


Duhai, sungguh aku iri

Dengan tempat mengadu yang tak kau syukuri

Menyambutmu sepulang sekolah 

dalam kehangatan canda tawa nanti ramah


Mamun menapa mereka menyakiti ibu?

Menembak ayahku?

Kenapa mereka terjunkan rudal untuk mengambil teman-temanku?

Merampas tanahku,

Tempat ibadahku.


Kemanakah keadilan itu?

Apakah hanya karena kami anak-anak Palestina?

Apakah karena kami menganut agama yang berbeda?

 `

Siangmu ceria, bermain bersuka ria

Sedangkan kami,

adakah kesempatan bagi kami,

untuk tak menangis barang sebentar saja?


Pemandangan kami

hanya jet-jet yang berlalu lalang,

Yang selalu kau kagumi

kala melintas di langitmu yang berawan


Lalu kemana kah langit kami yang biru?

Ketahuilah, mereka telah menyulapnya menjadi kelabu,

mengusir sang surya, 

yang selalu ada di buku gambarmu.


Malam kami tanpa ketenangan

diselimut gigil kegelapan

berpeluk puing-puing ketakutan

Tangis anak-anak kelaparan


Allah... Tolong kami...

Kami ingin sekerat roti

Namun, siapa yang peduli?


Lihatlah...

Sungai kami merah,

Tanah kami penuh pertumpahan darah

Mimpi-mimpi yang tak terjamah.


Tapi tenang saja

kami yakin kami akan menang, Islam akan menang.

Al-Quds akan terbebaskan

Tolong kami meski lewat perantata do'a.


Berikanlah padaku kertas bekas kapal-kapal-anmu

Aku ingin menulis surat pada Ibu

Bahwa aku merindukannya,

Sangat merindukannya


Dan ingin bertanya,

Apakah bertemu ayah di surga?

Apakah bertemu adik serta eman-temanku di sana?


Sungguh, aku...

menginginkan mereka


Jonggol, 30 Juli 2017

Ditulis ulang di Banten, 18 November 2023


Comments

Popular posts from this blog

Syarat-Syarat Pengiriman Naskah KKPK

Untuk kalian yang ingin mengirim naskah ke penerbit, Dar! Mizan menerima naskah anak-anak nih!. Yaitu KKPK alias Kecil-Kecil Punya Karya. Yang belum tahu persyaratan mengirim naskah KKPK, ini dia syarat-syarat yang harus diperhatikan : Ketentuan Naskah novel dan kumpulan cerpen: 1. Usia penulis maksimal 12 tahun. 2. Jumlah halaman cerita minimal 45 halaman, maksimal 50 halaman. (tidak termasuk kata pengantar, ucapan terima kasih, daftar isi, halaman profil, dll). 3. Diketik kemudian diprint di kertas HVS A4, 1.5 spasi, Font: Times New Roman Besar Font: 12 pt. Dikirim ke alamat Penerbit Mizan ,   Jl. Cinambo No.135 , Cisaranten Wetan, Ujung Berung, Bandung 40294 4. Karya yang dikirim adalah karya asli perseorangan. Tidak boleh menjiplak dan mengadaptasi dari karya orang lain. 5. Karya tidak boleh menyinggung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, Antar golongan), kekerasan, ketidaksopanan terhadap teman, orang tua, dan guru. 6. Karya disertai dengan biodata lengkap: :

Tragedi Burung Perenjak dan Burung Kedasih

Teman-teman, aku ingin bercerita tentang burung kedasih yang menitipkan anaknya ke burung perenjak. Ini adalah tragedi yang menguras perasaan dari dunia burung. Ikutilah kisah burung prenjak dan burung kedasih ini. Dunia ilmu pengetahuan mengenalnya sebagai fenomena parasit sarang. Burung kedasih tidak bisa membuat sarang. Kelemahan itu ditambah lagi dengan tidak mau memelihara anaknya. Maka ketika ingin bertelur, burung kedasih mencari burung yang akan menjadi inang bagi anaknya. Seringkali incarannya adalah burung prenjak. Ketika burung prenjak masih di sarang, burung kedasih mengintipnya. Baru ketika burung prenjak terbang untuk mencari makan, burung kedasih segera bertelur di sarang burung prenjak. Coba perhatikan! Telur burung kedasih lebih besar dibanding burung prenjak. Tapi namanya juga burung, prenjak tidak curiga ada satu telur yang berbeda di antara telur-telurnya. Dia tidak menghitung berapa jumlah telur saat dia meninggalkannya. Telur burung kedasih yang

Syarat Mengirim Naskah Remaja/Anak ke Penerbit Republika

Assalamualaikum! Teman-teman, ada informasi baru sekaligus menyenangkan dari Penerbit Republika! Sekarang, Penerbit Republika menerima naskah remaja dan anak, lho! Biar lebih mudah, Yumna buat rinciannya, ya ;) Naskah berupa fiksi ataupun nonfiksi. Formatnya bisa dalam bentuk novel, novel, dongeng, fabel, cerita bergambar (dengan atau tanpa gambar), how to, atau yang lainnya. Tebal naskah maksimal 75 halaman, ukuran A4, spasi ganda, dan Times New Roman 12 Naskah dikirimkan lewat email (softcopy) : redaksipab@republikapenerbit.com , naskah juga bisa dikirim dalam bentuk hardcopy ke alamat :           Redaksi Republika Penerbit           Kav. Polri Blok 1 No. 65, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12260           Telp. 021-7819127/28 Ayo yang punya naskah remaja atau anak, segera kirim, ya! Selamat berkarya! Wassalamualaikum. Sumber : http://ayundanurular.blogspot.co.id