Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2020

Karena Allah tahu Kapan Kamu Bahagia

Orang bilang, definisi BAHAGIA itu ketika kita punya harta. Orang bilang, definisi BAHAGIA itu  ketika kita memliki segalanya. Tapi buktinya? Adolf Merckle, pernah menjadi orang terkaya di Jerman, bunuh diri dengan menabrakkan badannya ke kereta api. Banyak pula orang yang bilang, bahagia itu ketika kita punya jabatan yang tinggi. Jika benar begitu, mengapa mantan presiden Brazil Getulio Vargas bunuh diri dengan menembak jantungnya sendiri?  Atau apakah bahagia itu karena rupa fisik dan ketenaran? Jika iya, mengapa artis cantik fenomenal asal Amerika, Marilyn Monroe meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis? Kenapa Jonghyun Shinee memutuskan bunuh diri dengan menghirup gas karbon monoksida yang dikeluarkan dari pembakaran briket batu bara? Dan pada akhirnya definisi bahagia itu  SEDERHANA yakni ketika kita taat dan bersyukur padaNya. Contohnya A mendapatkan rezeki. A bahagia, dan ingin berbagi kebahagiaan itu pada orang lain. Ia menginfakkan sebagian rezeki itu pada orang lain,

Karena Hidup tak Selalu tentang Bahagia

Wahai ukhti fillah... Mungkin pernah ada suatu masa, kau merasa hilang,  terasingkan, dan tak dibutuhkan. Dikelilingi banyak orang, namun kau merasa sendirian? Hilang arah, dan tak tahu tujuan. Atau mungkin, kau membiarkan kakimu melangkah, tanpa  tahu rutenya, tanpa tahu kemana akhir dari perjalanan? Atau sesekali, kau menyalahi dan mengutuk diri? yang tak pernah bisa berubah lebih baik lagi? Ukhti fillah, pada dasarnya, kita harus menyadari bahwa hidup itu bagaikan KOMIDI PUTAR. Dimana letak keseruannya apabila tidak berputar? Bagaimana bisa berjalan jika kita egois, hanya ingin selalu berada di puncak? Begitu pula dalam hidup. Harus berputar untuk berjalan. Tak selalu berada di atas, karena terkadang kita harus mengalah untuk memberikan kesempatan orang lain, menuju puncaknya.  ''...Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)'' (Ali Imran :140) Dan pada akhirnya, kita harus MEMANDANG DUNIA dari SUDUT PANDA