Skip to main content

Karena Hidup tak Selalu tentang Bahagia



Wahai ukhti fillah...

Mungkin pernah ada suatu masa, kau merasa hilang, 
terasingkan, dan tak dibutuhkan.

Dikelilingi banyak orang, namun kau merasa sendirian?
Hilang arah, dan tak tahu tujuan.

Atau mungkin, kau membiarkan kakimu melangkah, tanpa tahu rutenya,
tanpa tahu kemana akhir dari perjalanan?

Atau sesekali, kau menyalahi dan mengutuk diri?
yang tak pernah bisa berubah lebih baik lagi?


Ukhti fillah,
pada dasarnya, kita harus menyadari
bahwa hidup itu bagaikan KOMIDI PUTAR.

Dimana letak keseruannya apabila tidak berputar?

Bagaimana bisa berjalan jika kita egois, hanya ingin selalu berada di puncak?

Begitu pula dalam hidup. Harus berputar untuk berjalan. Tak selalu berada di atas, karena terkadang kita harus mengalah untuk memberikan kesempatan orang lain, menuju puncaknya. 

''...Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)'' (Ali Imran :140)

Dan pada akhirnya, kita harus MEMANDANG DUNIA dari SUDUT PANDANG YANG BERBEDA. 

MELIHAT MASALAH dari KACAMATA YANG BERBEDA.

Lihatlah, masih banyak orang menyayangimu
Masih banyak hati yang peduli, dan menyadari kehadiranmu.

Bahkan, lihatlah dirimu...

KAU SENDIRIAN, namun mengapa?
Karena kau menganggap dirimu sendirian!

Kau LEMAH, TAK DIBUTUHKAN, kenapa?
Karena kau menetapkan dirimu seperti itu, justru sebelum banyak orang menyadarinya!

Bukankah Allah SWT selalu ada bagi hamba-hambaNya?
Bukankah Allah selalu ada dalam setiap hela nafas kita?
Bahkan Allah SWT berfirman, bahwa Dia lebih dekat daripada urat nadi makhlukNya? (Qaaf:16)

Jika memang tidak ada bahu untuk bersandar, selalu ada sajadah untuk bersujud.
Selalu ada Allah sebagai tempat kita mengadu.
Selalu ada Allah untuk kita menangis.

Jika memang tiada teman untuk mengobrol, mengapa tidak berbincang dengan allah saja lewat Al-Qur'an?

“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu suatu pelajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh segala penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

(Q.S. Yunus : 57) 



Maka, ketika kau berada di titik terlemah, kembalilah kepada Allah, dan yakinlah atas pertolonganNya
Yakin akan ada suatu masa dimana Allah menyelipkan rasa bahagia.

KAU KUAT bahkan lebih kuat dari yang kau pikirkan.
KAU DIBUTUHKAN!
KAU TAK SENDIRIAN!

Hidup itu layaknya sepeda, harus dikayuh untuk berjalan. Maka BANGKITLAH dan kayuhlah 'sepedamu' menuju tempat yang ingin kau tuju, meski jalan takkan semulus apa yang kita bayangkan.



Wallahu a'lam bisshowwab.

*hanya sebuah tulisan dari seseorang yang sedang berjuang bangkit dari titik terdown dalam hidupnya.

Darunnajah 2 Cipining, 30 Juni 2020.
Naila Yumna Salsabila


Comments

Popular posts from this blog

Syarat-Syarat Pengiriman Naskah KKPK

Untuk kalian yang ingin mengirim naskah ke penerbit, Dar! Mizan menerima naskah anak-anak nih!. Yaitu KKPK alias Kecil-Kecil Punya Karya. Yang belum tahu persyaratan mengirim naskah KKPK, ini dia syarat-syarat yang harus diperhatikan : Ketentuan Naskah novel dan kumpulan cerpen: 1. Usia penulis maksimal 12 tahun. 2. Jumlah halaman cerita minimal 45 halaman, maksimal 50 halaman. (tidak termasuk kata pengantar, ucapan terima kasih, daftar isi, halaman profil, dll). 3. Diketik kemudian diprint di kertas HVS A4, 1.5 spasi, Font: Times New Roman Besar Font: 12 pt. Dikirim ke alamat Penerbit Mizan ,   Jl. Cinambo No.135 , Cisaranten Wetan, Ujung Berung, Bandung 40294 4. Karya yang dikirim adalah karya asli perseorangan. Tidak boleh menjiplak dan mengadaptasi dari karya orang lain. 5. Karya tidak boleh menyinggung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, Antar golongan), kekerasan, ketidaksopanan terhadap teman, orang tua, dan guru. 6. Karya disertai dengan biodata lengkap: :

Tragedi Burung Perenjak dan Burung Kedasih

Teman-teman, aku ingin bercerita tentang burung kedasih yang menitipkan anaknya ke burung perenjak. Ini adalah tragedi yang menguras perasaan dari dunia burung. Ikutilah kisah burung prenjak dan burung kedasih ini. Dunia ilmu pengetahuan mengenalnya sebagai fenomena parasit sarang. Burung kedasih tidak bisa membuat sarang. Kelemahan itu ditambah lagi dengan tidak mau memelihara anaknya. Maka ketika ingin bertelur, burung kedasih mencari burung yang akan menjadi inang bagi anaknya. Seringkali incarannya adalah burung prenjak. Ketika burung prenjak masih di sarang, burung kedasih mengintipnya. Baru ketika burung prenjak terbang untuk mencari makan, burung kedasih segera bertelur di sarang burung prenjak. Coba perhatikan! Telur burung kedasih lebih besar dibanding burung prenjak. Tapi namanya juga burung, prenjak tidak curiga ada satu telur yang berbeda di antara telur-telurnya. Dia tidak menghitung berapa jumlah telur saat dia meninggalkannya. Telur burung kedasih yang

Syarat Mengirim Naskah Remaja/Anak ke Penerbit Republika

Assalamualaikum! Teman-teman, ada informasi baru sekaligus menyenangkan dari Penerbit Republika! Sekarang, Penerbit Republika menerima naskah remaja dan anak, lho! Biar lebih mudah, Yumna buat rinciannya, ya ;) Naskah berupa fiksi ataupun nonfiksi. Formatnya bisa dalam bentuk novel, novel, dongeng, fabel, cerita bergambar (dengan atau tanpa gambar), how to, atau yang lainnya. Tebal naskah maksimal 75 halaman, ukuran A4, spasi ganda, dan Times New Roman 12 Naskah dikirimkan lewat email (softcopy) : redaksipab@republikapenerbit.com , naskah juga bisa dikirim dalam bentuk hardcopy ke alamat :           Redaksi Republika Penerbit           Kav. Polri Blok 1 No. 65, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12260           Telp. 021-7819127/28 Ayo yang punya naskah remaja atau anak, segera kirim, ya! Selamat berkarya! Wassalamualaikum. Sumber : http://ayundanurular.blogspot.co.id