terasingkan, dan tak dibutuhkan.
Dikelilingi banyak orang, namun kau merasa sendirian?
Hilang arah, dan tak tahu tujuan.
Atau mungkin, kau membiarkan kakimu melangkah, tanpa tahu rutenya,
tanpa tahu kemana akhir dari perjalanan?
Atau sesekali, kau menyalahi dan mengutuk diri?
yang tak pernah bisa berubah lebih baik lagi?
Ukhti fillah,
pada dasarnya, kita harus menyadari
bahwa hidup itu bagaikan KOMIDI PUTAR.
Dimana letak keseruannya apabila tidak berputar?
Bagaimana bisa berjalan jika kita egois, hanya ingin selalu berada di puncak?
Begitu pula dalam hidup. Harus berputar untuk berjalan. Tak selalu berada di atas, karena terkadang kita harus mengalah untuk memberikan kesempatan orang lain, menuju puncaknya.
''...Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)'' (Ali Imran :140)
Dan pada akhirnya, kita harus MEMANDANG DUNIA dari SUDUT PANDANG YANG BERBEDA.
MELIHAT MASALAH dari KACAMATA YANG BERBEDA.
Lihatlah, masih banyak orang menyayangimu
Masih banyak hati yang peduli, dan menyadari kehadiranmu.
Bahkan, lihatlah dirimu...
KAU SENDIRIAN, namun mengapa?
Karena kau menganggap dirimu sendirian!
Kau LEMAH, TAK DIBUTUHKAN, kenapa?
Karena kau menetapkan dirimu seperti itu, justru sebelum banyak orang menyadarinya!
Bukankah Allah SWT selalu ada bagi hamba-hambaNya?
Bukankah Allah selalu ada dalam setiap hela nafas kita?
Bahkan Allah SWT berfirman, bahwa Dia lebih dekat daripada urat nadi makhlukNya? (Qaaf:16)
Jika memang tidak ada bahu untuk bersandar, selalu ada sajadah untuk bersujud.
Selalu ada Allah sebagai tempat kita mengadu.
Selalu ada Allah untuk kita menangis.
Jika memang tiada teman untuk mengobrol, mengapa tidak berbincang dengan allah saja lewat Al-Qur'an?
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu suatu pelajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh segala penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(Q.S. Yunus : 57)
Maka, ketika kau berada di titik terlemah, kembalilah kepada Allah, dan yakinlah atas pertolonganNya
Yakin akan ada suatu masa dimana Allah menyelipkan rasa bahagia.
KAU KUAT bahkan lebih kuat dari yang kau pikirkan.
KAU DIBUTUHKAN!
KAU TAK SENDIRIAN!
Hidup itu layaknya sepeda, harus dikayuh untuk berjalan. Maka BANGKITLAH dan kayuhlah 'sepedamu' menuju tempat yang ingin kau tuju, meski jalan takkan semulus apa yang kita bayangkan.
Wallahu a'lam bisshowwab.
*hanya sebuah tulisan dari seseorang yang sedang berjuang bangkit dari titik terdown dalam hidupnya.
Darunnajah 2 Cipining, 30 Juni 2020.
Naila Yumna Salsabila
Comments
Post a Comment
Kotak Komentar >> Tinggalkan jejakmu berupa kritik, saran, atau komentar yang mendukung. Terima kasih.