Skip to main content

Misteri Batu Bergerak di Lembah Kematian

Kamu tahu Death Valley?

Death Valley atau Lembah Kematian di California menyimpan 'misteri abadi'. Di dataran kering kerontang, Racetrack Playa,  batuan meluncur dengan sendirinya. Tak ada yang tahu siapa atau apa pelakunya. 



Di lembah itu, matahari bersinar terang. Cahaya emas kekuningan berpendar di antara awan yang berarak. Bukit-bukit batu di bawahnya terlihat berdiri kokoh.


Namun, ketika matahari bersinar penuh, ada yang aneh di gambar itu. Sebuah batu, berukuran besar, berdiri terpisah cukup jauh dari bukti-bukit batu itu.


Anehnya lagi, batu itu seolah bergerak sendiri, dan di belakangnya terdapat sebuah jejak panjang. Jejak di tanah itu membekas dalam, membentang jauh dari bukit-bukit batu itu sampai tempat batu itu berdiri tegak. Aneh sekali ya, Kawan?


Misteri ini sudah berumur lama. Sejumlah batu bisa berjalan di hamparan gurun yang kemudian dikenal dengan sebutan Lembah Kematian (Death Valley) di California, Amerika Serikat.


Misterius, sebab yang kita tahu, batu itu senantiasa berdiam di tempat. Ia hanya bergerak jika dipindahkan manusia. Namun, di sana, batu-batu yang berserakan di dasar danau yang mengering itu bisa bergerak sendiri, dan meninggalkan jejak yang cukup panjang. Ada yang beratnya mencapai 320 kilogram. Tak peduli besar atau kecil, masing-masing selalu diikuti garis panjang di belakangnya, seakan membentuk tarian yang sama.


Sejumlah teori diutarakan soal fenomena aneh itu. Dari yang ilmiah hingga yang tak masuk di akal: kekuatan badai, ganggang licin, lapisan tebal es, angin pusar (dust devil), kekuatan gaib, sampai alien. Satupun tak bisa dibuktikan, sebab, tak ada seorangpun yang pernah melihat batu-batu itu bergerak.

Fenomena "batu berjalan" itu tidak hanya terjadi di negeri Paman Sam itu, tetapi juga terjadi di Laguna Altillo Chica, Spanyol, dan sejumlah negara lain.


Namun, misteri yang menggantung sejak berabad lalu itu mulai memperlihatkan titik cerah. Bukan jin atau angin mahluk halus yang menggerakkan ratusan batu di atas permukaan danau kering atau playa di Lembah Kematian, California, Amerika Serikat. Tetapi suatu proses kimia alami sederhana yang terjadi di kawasan Death Valley.

Batu-batu itu bergerak selama musim dingin, ketika badai menghasilkan arus angin yang kencang. Angin tersebut mampu menciptakan arus air dengan kecepatan dua meter per detik. Ooh, ternyata inilah penyebab sebenarnya batu-batu itu bergerak.

Pada akhirnya, teka-teki itu lebih terpecahkan juga. Saat suhu udara anjlok pada malam hari, kolam membeku membentuk lapisan. Cukup tebal untuk mempertahankan kekuatannya, sebaliknya cukup tipis sehingga bisa bergerak bebas.

Kemudian, saat matahari kembali menampakkan diri, cuaca menghangat, es meleleh, pecahannya mengambang.

Pecahan berpinggir tajam itu lalu ditiup angin ke penjuru playa, mendorong batuan yang ada di depan mereka.

Dorongan itu lembut. Yang luar biasa, lapisan es yang tebalnya hanya 3-5 mm, yang digerakkan angin berkecepatan 3-5 meter per detik, mendorong batuan yang melaju 5 inci per detik. Kecepatan yang nyaris tak terlihat di kejauhan.

Mungkin para wisatawan yang berkunjung tanpa sadar menjadi saksi dari fenomena itu, ya Sahabat! Apalagi sulit untuk menyadari sebuah batu bergerak jika batuan di sekitarnya juga melakukan hal yang sama.

Kasus selesai. Misteri bergeraknya batu di Racetrack Playa sudah terjawab. Namun, bagi pecinta teka-teki, masih ada pertanyaan yang tersisa.

Para Ilmuan pun masih menyimpan tanda tanya. Mereka menyaksikan bahkan di Death Valley, yang terkenal dengan panasnya yang bukan main, es yang mengambang memiliki kekuatan dahsyat yang menggerakkan batuan. Tapi, kenapa mereka tak melihat fenomena yang sama di tempat lain? Kenapa?

Dari berbagai sumber.

Comments

Post a Comment

Kotak Komentar >> Tinggalkan jejakmu berupa kritik, saran, atau komentar yang mendukung. Terima kasih.

Popular posts from this blog

Syarat-Syarat Pengiriman Naskah KKPK

Untuk kalian yang ingin mengirim naskah ke penerbit, Dar! Mizan menerima naskah anak-anak nih!. Yaitu KKPK alias Kecil-Kecil Punya Karya. Yang belum tahu persyaratan mengirim naskah KKPK, ini dia syarat-syarat yang harus diperhatikan : Ketentuan Naskah novel dan kumpulan cerpen: 1. Usia penulis maksimal 12 tahun. 2. Jumlah halaman cerita minimal 45 halaman, maksimal 50 halaman. (tidak termasuk kata pengantar, ucapan terima kasih, daftar isi, halaman profil, dll). 3. Diketik kemudian diprint di kertas HVS A4, 1.5 spasi, Font: Times New Roman Besar Font: 12 pt. Dikirim ke alamat Penerbit Mizan ,   Jl. Cinambo No.135 , Cisaranten Wetan, Ujung Berung, Bandung 40294 4. Karya yang dikirim adalah karya asli perseorangan. Tidak boleh menjiplak dan mengadaptasi dari karya orang lain. 5. Karya tidak boleh menyinggung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, Antar golongan), kekerasan, ketidaksopanan terhadap teman, orang tua, dan guru. 6. Karya disertai dengan biodata lengkap: :

Tragedi Burung Perenjak dan Burung Kedasih

Teman-teman, aku ingin bercerita tentang burung kedasih yang menitipkan anaknya ke burung perenjak. Ini adalah tragedi yang menguras perasaan dari dunia burung. Ikutilah kisah burung prenjak dan burung kedasih ini. Dunia ilmu pengetahuan mengenalnya sebagai fenomena parasit sarang. Burung kedasih tidak bisa membuat sarang. Kelemahan itu ditambah lagi dengan tidak mau memelihara anaknya. Maka ketika ingin bertelur, burung kedasih mencari burung yang akan menjadi inang bagi anaknya. Seringkali incarannya adalah burung prenjak. Ketika burung prenjak masih di sarang, burung kedasih mengintipnya. Baru ketika burung prenjak terbang untuk mencari makan, burung kedasih segera bertelur di sarang burung prenjak. Coba perhatikan! Telur burung kedasih lebih besar dibanding burung prenjak. Tapi namanya juga burung, prenjak tidak curiga ada satu telur yang berbeda di antara telur-telurnya. Dia tidak menghitung berapa jumlah telur saat dia meninggalkannya. Telur burung kedasih yang

Syarat Mengirim Naskah Remaja/Anak ke Penerbit Republika

Assalamualaikum! Teman-teman, ada informasi baru sekaligus menyenangkan dari Penerbit Republika! Sekarang, Penerbit Republika menerima naskah remaja dan anak, lho! Biar lebih mudah, Yumna buat rinciannya, ya ;) Naskah berupa fiksi ataupun nonfiksi. Formatnya bisa dalam bentuk novel, novel, dongeng, fabel, cerita bergambar (dengan atau tanpa gambar), how to, atau yang lainnya. Tebal naskah maksimal 75 halaman, ukuran A4, spasi ganda, dan Times New Roman 12 Naskah dikirimkan lewat email (softcopy) : redaksipab@republikapenerbit.com , naskah juga bisa dikirim dalam bentuk hardcopy ke alamat :           Redaksi Republika Penerbit           Kav. Polri Blok 1 No. 65, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12260           Telp. 021-7819127/28 Ayo yang punya naskah remaja atau anak, segera kirim, ya! Selamat berkarya! Wassalamualaikum. Sumber : http://ayundanurular.blogspot.co.id