"Aaakh!" Aku kembali mencoret kertas bergambar bunga kamboja setengah jadi. Sepertinya, aku memang sama sekali tak berbakat dalam menggambar. Sudah beberapa kali aku melakukan hal serupa sebelumnya. Padahal, besok hari terakhir mengumpulkan tugas rumah Seni Budaya.
"Huh, gambar bunga ini memang bagus. Tapi susah banget aku gambar sama persis seperti ini!" sungutku kesal, seraya menghapus coretan pensil.
Aku mengucek pandangan yang semakin lama susah diajak kerja sama. Suara jangkrik seperti meninabobokanku. Huuh, aku payah sekali! Sudah jam berapa ini, dan aku belum menyelesaikan pekerjaan rumah.
Tiba-tiba, ide terlintas di benak. Ahaa, lebih baik aku membaca novel yang baru dibelikan Nenek saja sambil mendinginkan otak yang telah berasap. Aku pun bergegas menghampiri rak buku kecil di pojok kamar. Aku ini memang orang pembosan. Bila sedang mengerjakan hal yang tidak kusukai, aku lebih mudah mengantuk.
Nenek membelikan novel itu sebagai oleh-oleh dari kampung. Buku itu buku lama. Tetapi, dari sampulnya saja sudah menunjukkan kalau isi buku itu bagus dan masih terawat. Covernya bergambar bunga mawar. Oh ya, mawar! Aih, kenapa aku tak melakukan hal itu dari tadi?
Nah, itu cerpenku. Dibuat secara asal-asalan. Hehehehe... Mohon kritik dan sarannyaa! Terima kasih. ^_^
"Huh, gambar bunga ini memang bagus. Tapi susah banget aku gambar sama persis seperti ini!" sungutku kesal, seraya menghapus coretan pensil.
Aku mengucek pandangan yang semakin lama susah diajak kerja sama. Suara jangkrik seperti meninabobokanku. Huuh, aku payah sekali! Sudah jam berapa ini, dan aku belum menyelesaikan pekerjaan rumah.
Tiba-tiba, ide terlintas di benak. Ahaa, lebih baik aku membaca novel yang baru dibelikan Nenek saja sambil mendinginkan otak yang telah berasap. Aku pun bergegas menghampiri rak buku kecil di pojok kamar. Aku ini memang orang pembosan. Bila sedang mengerjakan hal yang tidak kusukai, aku lebih mudah mengantuk.
***
Nenek membelikan novel itu sebagai oleh-oleh dari kampung. Buku itu buku lama. Tetapi, dari sampulnya saja sudah menunjukkan kalau isi buku itu bagus dan masih terawat. Covernya bergambar bunga mawar. Oh ya, mawar! Aih, kenapa aku tak melakukan hal itu dari tadi?
Esoknya, dengan langkah penuh percaya diri, aku mengumpulkan tugas itu. Hm, pasti aku dapat nilai tertinggi nih, batinku.
***
Namaku dipanggil. Dengan langkah tegap, aku maju ke depan untuk mengambil buku gambar yang tengah dikumpulkan. Ah, aku lega sekali sekaligus senang. Nilai sembilan puluh tertera di sana menggunakn tinta merah.
"Ciee dapat nilai tertinggi..." "Iih bagus banget gambarnya." "Waah, selamat yaa..." Kata-kata itu semakin jelas menyapa telinga dua hari ini. Aku jadi tak enak hati. Apa aku harus mengakuinya pada mereka? Enthlah. Perasaan gelisah ini semakin terasa.
Akhirnya...
"Hana! Aku... Sebenarnya aku... Sebenarnya gambar bunga mawarku itu...hasil menjiplak. Tapi...maaf.." Aku berucap di saat berjalan beriringan dengan sahabatku.
Hana dibuat agak kaget karenanya. "Kenapa kamu ngakuin hal itu?"
"Yaa, karena aku merasa nggak jujur."
"Terus, habis ini kamu mau apa?" tanya Hana.
"Oh iya, minta maaf!" Aku segera menarik lengan gadis kecil di sampingku.
Aku berlari melewati perpustakaan. Ah, ternyata Bu Guru SBK ada di sana! Pandangannya tertuju kepada buku bersampul bunga mawar, seperti... seperti buku punyaku!
Aku dan Hana mengucapkan salam. Dengan ramah, Bu Ratna menyambut kedatangan kami.
"Maaf Bu, ini, Kayana ingin menyampaikan sesuatu," ucap Hana. Aku pun menyampaikan segala yang ingin kukatakan, tak lupa meminta maaf.
"Oh, sebenarnya, Ibu juga sudah tahu. Bu Ratna setiap hari membaca novel yang sampulnya telah kamu jiplak. Ibu hanya ingin tahu apa yang selnjutnya kamu lakukan," papar wanita berkaca mata itu tersenyum hangat.
Aku ke kelas hari itu dengan perasaan lega sekaligus damai. Huft, ternyata meminta maaf tidak sesulit yang kupikirkan, dan berjanji tidak akan lagi melakukan kecurangan. Aku akan berusaha dengan kemampuan sendiri.
Nah, itu cerpenku. Dibuat secara asal-asalan. Hehehehe... Mohon kritik dan sarannyaa! Terima kasih. ^_^
Comments
Post a Comment
Kotak Komentar >> Tinggalkan jejakmu berupa kritik, saran, atau komentar yang mendukung. Terima kasih.